Apakah kamu pernah merasa diabaikan, dihina, atau dikecewakan oleh orang yang kamu percaya saat merasa sendiri? Buku ini hadir bukan untuk menjawab semua pertanyaanmu, tapi untuk menemani prosesmu menemukan makna di balik setiap luka. Karina Anggara menyuguhkan refleksi mendalam dalam bentuk percakapan batin, puisi, dan narasi pendek yang terasa begitu dekat dengan realita hidup kita. Setiap halaman menyuarakan kegelisahan, keheningan, dan harapan yang pernah (atau sedang) kita rasakan.
Mengapa Kita Selalu Merasa Tidak Sendirian?

Pernahkah kamu merasa seperti orang asing—bahkan dalam hidupmu sendiri? Pertanyaan sederhana namun dalam membuka lembar pertama buku ini:
“Apakah kita benar-benar sendirian dalam kesulitan?”
Bab ini membawa kita menyelami realita bahwa setiap orang pernah melalui luka, entah itu diabaikan, disakiti, atau dikecewakan. Namun, dari setiap rasa sakit, tumbuh kesadaran bahwa kita tidak pernah benar-benar sendiri. Ada yang merasa sama. Ada yang berjuang dalam diam. Dan buku ini menjadi suara bagi mereka yang diam-diam mencoba bangkit.
Bacaan ini bukan hanya tentang kesedihan, tapi tentang pengakuan, pemulihan, dan kekuatan bersama.
Sedang merasa sendiri? Baca buku QnA: Not Always Questions and Answers sekarang. Karena kamu tidak sendiri. Karena ada harapan di balik rasa sakit yang kamu rasakan.. Klik di sini untuk membaca.
Refleksi dan Pencarian Jati Diri Saat Merasa Sendiri
Siapa dirimu sebenarnya? Pertanyaan itu mungkin sederhana, tapi jawabannya sering kali tak mudah ditemukan.
Di bab ini, buku QnA: Not Always Questions and Answers mengajak kita menengok ke dalam, bukan ke luar. Refleksi menjadi jembatan antara kebingungan dan kejelasan. Di tengah suara bising dunia, kadang kita butuh hening sejenak untuk kembali mengenali diri sendiri.
Buku ini bukan jawaban pasti, tapi ia memberi cermin.
Pertanyaan-pertanyaannya yang jujur dan kalimat-kalimatnya yang lembut, seolah berkata:
“Tidak apa-apa jika kamu belum tahu. Yang penting, kamu mau mencari.”
Bab ini adalah undangan untuk menemukan arah. Untuk memahami bahwa kehilangan jati diri bukan akhir, melainkan awal dari penemuan yang lebih dalam.
Sedang mencari makna hidup dan siapa dirimu sebenarnya? Biarkan buku ini menemani pencarianmu. Klik di sini untuk membaca.
Motivasi Tanpa Menggurui untuk yang Merasa Sendiri

Pernah merasa lelah, tapi tidak tahu bagaimana bangkit? Kadang, kita tidak butuh ceramah. Kita hanya butuh kalimat sederhana yang bisa menyentuh hati—yang tidak menghakimi, tapi menemani.
Di bab ini, QnA: Not Always Questions and Answers menawarkan motivasi yang lembut, bukan tekanan. Buku ini tidak berkata, “Kamu harus kuat.” Tapi ia berbisik
“Pelan-pelan, tidak apa-apa. Yang penting kamu terus berjalan.”
Kutipan-kutipan di dalamnya menjadi seperti sahabat yang hadir di saat kita kehilangan semangat. Dan dari sana, kita belajar bahwa motivasi terbaik bukan yang diteriakkan dari luar, tapi yang tumbuh dari dalam diri kita sendiri.
Sedang kehilangan semangat atau butuh pengingat untuk terus berjuang? Temukan kembali api kecil dalam dirimu lewat buku ini. Klik di sini untuk membaca.
Cinta dan Kebahagiaan dalam Kesulitan
Apa yang tersisa saat harapan mulai pudar? Mungkin jawabannya adalah cinta yang diam-diam tetap tinggal—dan kebahagiaan kecil yang tak pernah pergi, hanya saja kita terlalu sibuk untuk melihatnya.
Bab ini mengajak kita menyadari bahwa cinta sejati bukan soal kisah indah yang sempurna, tapi tentang tetap memilih bertahan ketika keadaan tak lagi mudah.
Dan kebahagiaan? Kadang ia tersembunyi dalam secangkir teh hangat, senyuman yang tulus, atau pelukan yang tak banyak bicara.
Buku ini bukan hanya membantumu bertahan. Ia membantumu melihat bahwa cahaya masih ada, bahkan saat dunia terasa gelap.
Jika kamu sedang berada di titik terendah dan bertanya, “Masih bisakah aku bahagia?” Bacalah buku ini—dan temukan jawabannya dalam setiap kalimatnya. Klik di sini untuk membaca.
Kesimpulan
QnA: Not Always Questions and Answers bukan hanya sekadar buku. Ia adalah teman sunyi saat kamu merasa sendiri. Ia adalah pelukan hangat saat dunia terasa dingin.
Dan ia adalah cahaya kecil yang membimbingmu melewati gelapnya masa sulit.
Ditulis dengan gaya yang ringan namun sarat makna, buku ini cocok untuk kamu yang sedang mencari arah, penghiburan, atau bahkan sekadar ingin merasa “dimengerti.”

Khusus untuk kamu yang berusia 17–35 tahun, buku ini akan menemani perjalananmu menemukan makna hidup, satu halaman demi halaman.
Jika kamu sedang berjuang, jangan jalan sendiri. Baca buku ini dan temukan harapan yang mungkin sudah lama kamu cari. Klik di sini untuk membaca. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-temanmu yang juga sedang mencari harapan dan makna dalam hidup mereka!